Kamis, 03 Desember 2015

Siklus Hidup Flagellata

Pengertian Flagellata, Ciri-Ciri, Klasifikasi & Reproduksi| Hai teman-teman,, kali ini kita akan membahas mengenai pengertian flagellata, ciri-ciri flagellata, klasifikasi flagellata, & reproduksi flagellata serta peranan flagellata. Langsung saja, pertama-tama kita mulai denganPengertian FlagellataSecara umum, Pengertian Fagellata (Mastigophora) adalah Protozoa yang bergerak dengan menggunakan flagel (bulu cambuk). Istilah flagellata dalam bahasa latin ialah berasal dari kata flagel yaitu cambuk. Sedangkan Mastigophora dalam bahasa Yunani terdiri dari kata mastig yang berarti cambuk, dan phoros yang berarti gerakan.

Salah satu anggota kelompok Mastigophora adalah flagellata heterotrof (tidak memiliki klorofil. Flagellata heterotrof disebut juga dengan zoomastigophora atau zooflagellata (Flagellata hewan). Dalam kajian evolusi yang menyatakan, zooflagellata merupakan bentuk transisi (peralihatn dari organisme prokariotik dengan eukariotik, dan merupakan protozoa paling primitif dibanding dengan setiap jenis Protozoa lainnya.

A. Ciri-Ciri Flagellata (Mastigophora) -  Flagellata terdiri dari beberapa karakteristik atau ciri-ciri yang membedakan jenis protozoa lainnya.Secara umum, Ciri-Ciri Flagellata (Mastigophora) adalah sebagai berikut...
  • Bergerak dengan bulu cambuk (flagelum)
  • Memiliki pelikel
  • Bersifat mikroskopis
  • Uniseluler atau berkoloni 
  • Memiliki mitokondria atau tidak 
  • Hidup secara parasit atau simbiosis mutualisme
  • Tidak dapat membentuk sista
  • Hidup di air tawar dan air laut
  • Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner
  • Merupakan nenek moyang dari hewan dan tumbuhan 
  • Bentuk tubuh yang tetap tanpa rangka luar, tubuhnya dilindungi oleh suatu selaput yang fleksibel yang disebut dengan pellicle, disebelah luarnya terdapat selaput plasma
B. Klasifikasi Flagellata (Mastigophora) - Flagellata dibedakan menjadi dua kelompok dilihat dari bentuknya. Macam-macam klasifikasi flagellata (mastigophora) adalah sebagai berikut..

1. Fitoflagellata - fitoflagellata adalah flagellata yang dapat berfotosintetis karena memiliki klorofil. Fitoflagellata mencernakan makanannya berbagai cara, seperti menelan lalu mencernakan di dalam tubuhnya (holozoik), membuat makannya sendiri (holofitik), atau mencerna organisme yang sudah mati (saprofitik). Habitat fitoflagellata adalah di perairan kotor.
a. Struktur Tubuh -  struktur  tubuh fitoflagellata adalah tubuhnya diselubungi oleh membran selulosa seperti volvox. Ada juga yang memiliki lapisan pelikel, seperti Euglena. Pelikel adalah lapisan luar yang terbentuk dari selaput plasma yang mengandung protein.
b. Reproduksi Fitoflagellata - fitoflagellata bereproduksi melalui dua cara yaitu secara seksual dengan cara konjugasi dan secara aseksual dengan cara membelah diri.
c. Klasifikasi Fitoflagellata - Fitoflagellata dibagi menjadi 3 kelas antara lain sebagai berikut..
1), Euglenoida : Euglenoida memiliki bentuk tubuh anggota Euglenoida yang menyerupai gelondong dan diselimuti oleh pelikel. Euglenoida mempunyai satu atau dua flagela di bagian ujung anterior. Di bagian ujung anterior terdapat bintik mata yang berwarna merah dengan mengandung pigmen karoten. Bintik mata tersebut berfungsi dalam melindungi daerah yang peka cahaya di pangkal flagela. Anggota kelompok ini dikenal denganEuglena viridis.  Euglena viridis banyak dijumpai di air tawar dengan ciri-ciri antara lain sebagai berikut..
  • Memiliki ukuran tubuh 35-60 mikron 
  • Ujung tubuh yang meruncing dengan satu bulu cambuk, sehingga dapat bergerak aktif dengan flagela. Gerakan tersebut disebut juga dengan gerak euglenoid
  • Memiliki stigma (bintik mata berwarna merah) untuk membedakan gelap dan terang
  • Memiliki kloroplas yang mengandung klorofil yang digunakan untuk berfotosintetis. Ada juga Euglena yang tidak berkloroplas, seperti Astasia. 
  • Makanan masuk melalui sitofaring yang menuju ke vakuola, dan di vakuola tersebut makanan yang berupa organismek kecil akan dicerna. 
2). Dinoflagellata : Dinoflagellata memiliki bentuk tubuh yang bervariasi tetapi kebanyakan lonjong dengan warna yang kecokelatan dan kekuningan. Dinoflagellata merupakan penyusun plankton laut. Walaupun sebagian besar dari habitat di laut, ada juga yang hidup di air tawar. Dinoflagellata bersimbiosis di terumbu karang, ubur-ubur, anemopn, dan invertebrata lainnya. Flagelanya terletak di cekungan transversal yang mengelilingi tubuh. Banyak spesies dinoflagellata kehilangan flagelanya dan tumbuh sebagai fase vegetatif yang non-motil. Contoh anggota dinoflagellata antara lain. Ceratilum, Noctiluca milliaris, dan Gymnodinium.  Noctiluca milliaris kebanyakan hidup diair laut dan mempunyai ciri-ciri antara lain sebagai berikut..
  • Memiliki dua flagela yaitu satu panjang dan yang satunya pendek 
  • Melakukan simbiosis dengan jenis alga tertentu 
  • Tubuhnya dapat memancarkan sinar yang terkena rangsangan mekanis. Kita dapat melihatnya pada waktu malam, ketika ombak memecah karang atau dayung memukul air laut, akan timbul cahaya yang berkilauan yang dihasilkan oleh Noctiluca
3). Volvocida : Volvocida umumnya berbentuk bulat, dengan hidup secara soliter atau berkoloni. Volvocida mempunyai 2 flagela. Dinding sel Volvocida tersusun atas selulosa. Contohnya anggota kelompok ini paling terkenal adalah Volvox globator, Ciri-ciri volvox adalah sebagai berikut..
  • Koloninya terdiri ribuan individu yang bersel satu dan masing-masing memiliki dua flagela
  • Setiap sel memiliki inti, vakuola kontraktil, stigma, dan kloroplas. 
  • Sel-sel dihubungkan dengan benang-benang protoplasma yang membentuk hubungan fisiologis
2. Zooflagellata - zooflagellata adalah flagellata yang tidak berkoloroplas dan menyerupai hewan. Zooflagellata habitat di air tawar dan air laut. Sebagian besari dari zooflagellata adalah bersifat parasit, walaupun ada juga yang hidup bebas.
a. Struktur Tubuh - Bentuk tubuh Zooflagellata mirip dengan leher porifera. Zooflagellat mempunya flagella yang memiliki fungsi untuk menghasilkan aliran air dengan mengoyangkan flagela. Selain itu, flagela juga berfungsi sebagai alat gerak.
b. Reproduksi Zooflagellata - Reproduksi terjadi secara aseksual dengan pembelahan biner longitudinal, sedangkan reproduksi seksual belum banyak diketahui.
c. Klasifikasi Zooflagellata - Contoh yang terkenal adalah dari genus Trypanosoma danLeishamania. Keduanya bersifat parasit pada tubuh manusia atau hewan.
1). Tripanosoma
Tripanosoma memiliki tubuh pipih panjang seperti daun dan tidak membentuk kista.. Trypanosoma hidup di dalam sel darah merah, sel darah putih, dan sel hati tubuh vertebrata inagnya. Infeksi karena Trypanosoma disebut juga dengan trypanosomiasis. Dalam siklus hidupnya, Trypanosoma memiliki dua bentuk yaitu berflagela pada fase ekstraseluler dan tidak berflagela pada fase intraseluler. Sebagian dari siklus hidupnya melekat di sel lambung atau mengisap darah manusia. Hospes per-antara Trypanosoma adalah hewan-hewan pengisap darah. Contoh jenis-jenis Trypanosoma adalah sebagai berikut..
  • Trypanosoma lewisi, hidup pada tikus, hospes perantaranya adalah kutu tikus
  • Trypanosoma evansi, penyebab penyakit sura (malas) pada ternak, hospes, perantaranya adalah lalat tabanus. 
  • Trapanosoma brucei, penyebab penyakit nagano pada ternak, hospes perantaranya adalah lalat tse-tse
  • Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodensiense. Hewan penyebab tidur pada manusia ini mulanya terdapat di Afrika, kemudian menyebar ke Asia. Hospes perantaranya adalah lalat tse-tse, yaitu Glossina palpalis untuk T. gambiense dan Glossina mursitans untuk T. rhodesiense
  • Trypanosoma cruzi, penyebab penyakit anemia pada anak-anak (cagas); T. Cruz ditemukan di Amerika Tengah. 
2). Leishmania 
Leishmania merupakan penyebab penyakit pada sel-sel endotelium pembuluh darah. Endotelium merupakan sel epitelum yang melapisi jantung, pembuluh darah, pembuluh limfa. Contoh jenis-jenis Leishmania adalah sebagai berikut... 
  • Leishmania donovani, penyebab penyakit kala azar yang ditandai dengan demam dan juga anemia. Jenis ini banyak ditemuka di mesir, disekitar laut tengah, dan India. 
  • Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit yang disebut penyakit oriental. Jenis ini banyak ditemukan di Asia (daerah mediterania) dan sebagian di Amerika Selatan
  • Leishmania brasilliensispenyebab penyakit kulit di meksiko dan amerika tengah selatan. 

C. Reproduksi Flagellata (Mastigophora) - Flagellata bereproduksi secara aseksual dengan melakukan pembelahan biner dengan arah membujur. Dari satu sel dihasilkan dua sel, dari dua sel dihasilkan empat sel, dan seterusnya. Pembelahan sel dan inti sel tidak diikuti oleh pembelahan flagela, tetapi flagela baru akan terbentuk pada sel anak hasil pembelahan. Pada flagellata yang hidup parasi, seperti Trypanosoma sp. pembelahan biner dapat terjadi di jaringan darah tubuh inang. Reproduksi secara seksual tidak diketahui. Siklus hidup Trypanosoma brucei gambiense dijelaskan sebagai berikut..
  • Lalat tse-tse Glossina palpalis yang mengandung Trypanosoma mengigit manusia.Trypanosoma kemudian beredar dalam jaringan darah. 
  • Trypanosoma hidup dan bereproduksi dengan cara pembelahan biner memanjang di dalam jaringan darah manusia, getah bening, limpa, dan berpotensi merusak sistem saraf. Penderita akan mengalami demam, nyeri otot dan sendi, tidak dapat berjalan, tidak dapat berbicara, dan banyak tidur di siang hari tetapi tidak dapat tidur (insomnia) di malam hari.  Semakin lama penderita tidak bisa dibangunkan dan akhirnya meninggal dunia. 
  • Penyebaran kepada orang lain terus terjadi bila lalat tse-tse menggigit serta mengisap darah penderita, kemudian menularkan kepada orang lain.
  • Trypanosoma hidup di dalam saluran pencernaan lalat tse-tse selama 20-30 hari.Trypanosoma infektif akhirnya menetap di kelenjar air liur lalat tse-tse. Lalat tse-tse banyak terdapat di sepanjang tepi sungai di Afrika bagian barat dan tengah. Lalat tersebut mampu terbang dengan jarak jangkau hingga mencapai 3 mil dan biasanya mengigit pada waktu siang hari.
Baca Juga : 
Flagellata (Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi & Reproduksi)
Demikianlah informasi mengenai Pengertian Flagellata, Ciri-Ciri, Klasifikasi & Reproduksi.Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua, baik itu pengertian flagellata, ciri-ciri flagellata, klasifikasi flagellata, reproduksi flagellata. Sekian dan terima kasih.

Cara Hidup Plasmodium

Plasmodium adalah genus protozoa parasit dari Coccidia subkelas sporozoa yang merupakan organisme penyebab malaria. Plasmodium, yang menginfeksi sel-sel darah merah pada mamalia (termasuk manusia), burung, dan reptil, terjadi di seluruh dunia, terutama di daerah tropis dan subtropis. Organisme ini ditularkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina. Serangga lainnya dan beberapa tungau juga dapat mengirimkan bentuk malaria pada hewan.
Lima spesies menyebabkan malaria manusia: P. vivax (memproduksi bentuk yang paling luas), P. ovale (relatif jarang), P. falciparum (memproduksi gejala yang paling parah), P. malariae, dan P. knowlesi. Ada beberapa spesies yang telah diisolasi dari simpanse, termasuk P. reichenowi dan P. gaboni. P. falciparum, P. gaboni, dan spesies lainnya telah diisolasi dari gorila. Contoh parasit yang ditemukan pada reptil meliputi P. mexicanum dan P. floridense, dan mereka yang termasuk burung P. relictum dan P. juxtanucleare.
Siklus hidup Plasmodium sp.
1) Nyamuk Anopheles betina yang mengandung sporozoit Plasmodium sp. menggigit manusia, dan meninggalkan sporozoit di dalam jaringan darah manusia.
2) Melalui aliran darah, sporozoit masuk ke jaringan hati (liver). Sporozoit bereproduksi secara aseksual (pembelahan biner) berkali-kali, dan tumbuh menjadi merozoit.
3) Merozoit menggunakan kompleks apeks (ujung sel) untuk menembus sel darah merah (eritrosit) penderita.
4) Merozoit tumbuh dan bereproduksi aseksual (pembelahan biner) secara berulang-ulang sehingga terdapat banyak merozoit baru. Merozoit baru ini disebut juga tropozoit. Tropozoit keluar setelah memecah sel darah merah dan menginfeksi sel darah merah lainnya, secara berulang-ulang dengan interval 48 – 72 jam (tergantung pada spesiesnya). Akibatnya penderita mengalami demam dan menggigil secara periodik.
5) Di dalam jaringan darah, beberapa merozoit membelah dan membentuk gametosit jantan (mikrogametosit) dan gametosit betina (makrogametosit).
6) Bila nyamuk Anopheles betina lainnya menggigit dan mengisap darah penderita, maka mikrogametosit maupun makrogametosit berpindah dan masuk ke dalam saluran pencernaan nyamuk.
7) Di dalam saluran pencernaan nyamuk, mikrogametosit tumbuh menjadi mikrogamet, dan makrogametosit tumbuh menjadi makrogamet.
8) Mikrogamet dan makrogamet mengalami fertilisasi sehingga terbentuk zigot diploid (2n) yang disebut juga ookinet. Peristiwa ini merupakan reproduksi secara seksual.
9) Ookinet masuk ke dalam dinding usus nyamuk membentuk oosista yang berdinding tebal. Di dalamoosista berkembang ribuan sporozoit.
10) Sporozoit keluar dari dinding usus dan berpindah ke kelenjar ludah nyamuk. Sporozoit akan mengalami siklus yang sama saat nyamuk menginfeksi orang sehat lainnya.
Siklus hidup Plasmodium sp
Siklus hidup Plasmodium sp
Spesies Plasmodium menunjukkan tiga siklus hidup tahap-gametosit, sporozoit, dan merozoit. Gametosit dalam nyamuk berkembang menjadi sporozoit. Para sporozoit yang ditularkan melalui air liur nyamuk masuk ke dalam aliran darah manusia. Dari sana mereka memasuki sel parenkim hati, di mana mereka membagi dalam bentuk merozoit. Para merozoit yang dilepaskan ke dalam aliran darah dan menginfeksi sel-sel darah merah. Divisi perkembangbiakan yang cepat menghasilkan merozoit yang menghancurkan sel darah merah, dan merozoit baru kemudian menginfeksi sel darah merah baru. Beberapa merozoit dapat berkembang menjadi gametosit, yang dapat dicerna oleh nyamuk lain, yang kemudian memulai siklus hidup lagi. Sel-sel darah merah dihancurkan oleh merozoit membebaskan racun yang menyebabkan siklus dingin-dan-demam periodik yang merupakan gejala khas dari malaria. P. vivax, P. ovale, dan P. falciparum mengulangi siklus dingin-demam setiap 48 jam (malaria tertiana), dan P. malariae mengulanginya setiap 72 jam (malaria quartan). P. knowlesi memiliki siklus hidup 24 jam dan dengan demikian dapat menyebabkan lonjakan harian demam.

Mikro Organisme Yang Merugikan

Mikroorganisme yang Menguntungkan dan Merugikan

A.PENDAHULUAN
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil dan hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Mikroorganisme terdapat dimana-mana. Interaksinya dengan sesame mikroorganisme ataupun organisme lain dapat berlangsung dengan cara yang aman dan menguntungkan maupun merugikan.

Teknik genetika modern
Kejelasan mengenai mekanisme pemindahan gen pada bakteri dan peran dari unsur-unsur ekstrakromosom, telah membuka kemungkinan untuk memindahkan DNA asing ke dalam bakteri. Manipulasi genetik memungkinkan untuk memasukkan sepotong kecil pembawa informasi genetik dari manusia ke dalam bakteri sehingga terjadi sintesis senyawa protein yang bersangkutan. Kegiatan ini sering dilakukan dalam hal pembuatan hormon, antigen, dan antibodi. Berdasarkan penjelasan di atas, mikroorganisme memiliki peranan yang cukup besar dalam kehidupan, baik peranan yang merugikan maupun yang menguntungkan.
B.Peranan yang Merugikan
1. Penyebab penyakit, baik pada manusia, hewan maupun tumbuhan.Misalnya Strptococcus pneumoniae penyebab pneumonia danCorynebacterium diphtheriae penyebab dipteri.
2.      Penyebab kebusukan makanan (spoilage), Beberapa di antara mikroorganisme dapat mengubah rasa beserta aroma dari makanan sehingga dianggap merupakan mikroorganisme pembusuk. Dalam pembusukan daging, mikroorganisme yang menghasilkan enzim proteolitik mampu merombak protein-protein
3.Penyebab keracunan makanan (food borne disease).
Bahwa bakteri penghasil racun (enterotoksin atau eksotoksin) dapatmencemari badan air, misalnya spora Clostridium perfringensC. Botulinum, Bacillus cereus, dan Vibrio parahaemolyticusbakteri tersebut akan mengeluarkan racun sehingga makanan atau minuman mengandung racun dan bila dikonsumsi dapat
Makanan yang telah dipasteurisasi kemudian terus menerus disimpan di dalam kaleng pada temperatur kamarmengandung racun yang berasal dariClostridium botulinumRacun yang dihasilkan tidak mengganggu alat pencernaan, melainkan mengganggu urat saraf tepi.
4.      Menimbulkan pencemaran
Materi fekal yang masuk ke dalam badan air, membawa bakteri misalnyaE. coli. Kehadiran bakteri ini dapat digunakan sebagi indicator pencemaran air oleh materi fekal.
5.      TBC
Bakteri ini dapat mengakibatkn penyakit tuberculosis pada manusiatuberculosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyebabkan penyakit TBC pada manusia. Tuberculosis ekstra paru adalah tuberculosis yang menyerang organ tubuh selain jaringan paru, misalnya pleura (selaput paru), selaput otak, selaput jantung, kelejar limfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin dan lain-lain
Bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Bakteri dikatakan merugikan karena dapat menyebabkan penyakit, menimbulkan pembusukan, dan merusak makanan.

Berikut ini nama-nama bakteri yang merugikan.

1. Clostridium tetani, menyebabkan penyakit tetanus.

2. Corynebacterium dipteri, menyebabkan dipteri.

3. Staphylococcus aereus, menyerang saluran pernapasan.

4. Streptococcus pyogenes, menyerang sistem pernapasan.

5. Micrococcus gonorrhea, menyebabkan penyakit kelamin.

6. Diplococcus pneumoniae, menyerang paru-paru.

7. Klebsiella pneumoniae, menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan dan paru-paru.

8. Salmonella typhosa, menyebabkan penyakit tifus.

9. Shigella shigae, menyebabkan disentri.

10. Brucella abortus, menyebabkan abortus.

11. Pasteurella pestis, menyebabkan penyakit pes.

12. Hemophylus influenza, menyebabkan influenza.

13. Flavobacterium dan Achromobacter, membusukkan telur.

14. Lactobacillus, membusukkan sayur-sayuran, buah-buahan, dan umbi-umbian.

15. Staphylococcus dan Achromobacter, menyebabkan daging dan ikan membusuk.

16. Clostridium botulinum, menghasilkan racun pada makanan kemasan.

17. Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan racun pada tempe bongkrek. Tempe bongkrek adalah tempe yang dibuat dari ampas kelapa, jika kurang bersih bisa dijangkiti bacteri Pseudomonas yang menghasilkan aflatoksin.
C. Peranan yang Menguntungkan
Banyak yang menduga bahwa mikroorganisme membawa dampak yang merugikan bagi kehidupan hewan,  Meskipun demikian, masih banyak manfaat yang dapat diambil dari mikroorganisme-mikroorganisme tersebut Beberapa manfaat yang dapat diambil antara lain sebagai berikut:
1.Bidang pertanian
Dalam bidang pertanian, mikroorganisme dapat digunakan untuk peningkatan kesuburan tanah melalui fiksasi N2, siklus nutrien, dan peternakan hewan menyuburkan tanah dan dapat menjadi sumber nutrisi bagi tumbuhan mikroorganisme tanah yang menghasilkan streptomisin, yaitu bakteriStreptomyces
Pengendalian hama tanaman dengan menggunakan mikroorganisme yang berperan sebagai insektisida. Khususnya untuk spesies tertentu, misalnyaBacillus (B. Larvae, B. Popilliae, dan B. Thurungiensis). Spesies tersebut menghasilkan protein kristalin yang mematikan larva lepidoptera (ngengat, kupu-kupu, kutu loncat),
2. Bidang kesehatan
Salah satu manfaat mikroorganisme dalam bidang kesehatan adalah dalam menghasilkan antibiotika. Bahan antibiotik dibuat dengan bantuan fungi, aktinomiset, dan bakteri lain. Antibiotik ini merupakan obat yang paling manjur untuk memerangi infeksi oleh bakteri. Beberapa mikroba menghasilkan metabolit sekunder, yang sangat bermanfaat sebagai obat untuk mengendalikan berbagai penyakit infeksi. Sejak dulu dikenal jamur Penicillium, dapat menghasilkan antibiotika penisilin.
3. Bidang lingkungan dan energi
Mikroorganisme ini banyak dimanfaatkan untuk bahan bakar hayati (metanol dan etanol), bioremediasi, dan pertambangan. Selain itu, mikroorganisme yang ada di lingkungan berperan dalam perputaran/siklus materi dan energi terutama dalam siklus biogeokimia dan berperan sebagai pengurai (dekomposer).
Nah berikut ini nama-nama bakteri yang dapat menguntungkan bagi kehidupan manusia.


1. Bakteri Rhizobium. Bakteri ini berperan dalam mengikat nitrogen pada akar tanaman polong-polongan.

2. Bakteri Escherichia coli. Bakteri ini berperan dalam proses pembusukkan sisa makanan dan membentuk vitamin K dan vitamin B12 yang berada dalam usus besar.

3. Bakteri Acetobacter xylinum berperan dalam pembuatan nata de' coco.

4. Bakteri Pseudomonas sp berperan dalam pembuatan vitamin B.

5. Bakteri Candida krussei berperan dalam pembuatan cokelat.

6. Bakteri Pseudomonas, Xantomonas, Flavobacterium dan Streptomyces berperan dalam pembusukan sampah organik.

7. Bakteri Streptococcus termophylus berperan dalam pembuatan mentega.

8. Bakteri Streptomyces griceus. Bakteri ini mampu membentuk antibiotik streptomisin.

9. Bakteri Streptococcus termophylus dan Lactobacillus bulgaricus berperan dalam pembuatan yoghurt.

10. Bakteri Streptococcus sp. Dan Propionibacterium skermanisi berperan dalam pembuatan keju.
C. PENUTUP
a). Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain:
1.      Cakupan mikrobiologi dalam kehidupan sangatlah luas, dikarenakan hampir semua sektor kehidupan melibatkan mikrobia di dalamnya, misalnya sektor pertanian, medis, industri, biokimia dan banyak lagi yang lainnya.
2.      Mikrobiologi merupakan cabang dari biologi, mikrobiologi terbagi menjadi beberapa cabang lagi, berdasarkan konsentrasi pokok bahasannya. Pembagian mikrobiologi ini didasarkan pada orientasinya.
3.      Mikroorganisme memiliki banyak peranan dalam kehidupan, baik peranan yang menguntungkan maupun peranan yang merugikan. Salah satu peranannya yang merugikan adalah karena beberapa jenis mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit dan menimbulkan pencemaran. Sedangkan peranan yang menguntungkan adalah peranannya dalam meningkatkan kesuburan tanah melalui fiksasi nitrogen, bioremediasi, produksi antibodi, dan lain-lain.
C). Saran
Saran yang dapat kami berikan antara lain:
1.      Perlu perhatian yang lebih lagi untuk pengembangan ilmu mikrobiologi, mengingat begitu sentral dan pentingnya peranan mikroorganisme di dalam kehidupan.
2.      Perlunya penelitian-penelitian lebih lanjut tentang kehidupan mikroorganisme.

Protozoa

Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertama.[1]Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara algae dan protozoa. Protozoa dibedakan dariprokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah.

BENTUK TUBUH
Biasanya berkisar 10-50 μm, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah dilihat di bawah mikroskop. Mereka bergerak di sekitar dengan cambuk seperti ekor disebut flagela. Mereka sebelumnya jatuh di bawah keluarga Protista. Lebih dari 30.000 jenis telah ditemukan. Protozoa terdapat di seluruh lingkungan berair dan tanah, menduduki berbagai tingkat trophic. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun, Protozoa merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000 mikron.Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki fligel atau bersilia.

HABITAT
Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka umumnya hidup bebas dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies bersifat parasitik, hidup pada organisme inang. Inang protozoa yang bersifat parasit dapat berupa organisme sederhana seperti algae, sampai vertebrata yang kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies dapat tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan. Semua protozoa memerlukan kelembaban yang tinggi pada habitat apapun. Beberapa jenis protozoa laut merupakan bagian dari zooplankton. Protozoa laut yang lain hidup di dasar laut. Spesies yang hidup di air tawar dapat berada di danau, sungai, kolam, atau genangan air. Ada pula protozoa yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam usus termit atau di dalam rumen hewan ruminansia. Beberapa protozoa berbahaya bagi manusia karena mereka dapat menyebabkan penyakit serius. Protozoa yang lain membantu karena mereka memakan bakteri berbahaya dan menjadi makanan untuk ikan dan hewan lainnya.[2]. Protozoa hidup secara soliter atau bentuk koloni. Di dalam ekosistem air protozoa merupakan zooplankton. Permukan tubuh Protozoa dibayangi oleh membransel yang tipis, elastis, permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein, sehingga bentuknya mudah berubah-ubah. Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar ( cangkok) dari zat kersik dan kapur. Apabila kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa membentuk kista. Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat di dalam sel antara lain nucleusbadan golgimikrokondriaplastida, dan vakluola. Nutrisi protozoa bermacam-macam. Ada yang holozoik (heterotrof), yaitu makanannya berupa organisme lainnya,. Ada pula yang holofilik (autotrof), yaitu dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat organic dengan bantuan klorofit dan cahaya. Selain itu ada yang bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan organic dari organisme yang telah mati adapula yang bersifat parasitik. Apabila protozoa dibandingkan dengan tumbuhan unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal ini mungkin protozoa meriupakan bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam perjalanan evolusinya.

CIRI-CIRI
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria. Ciri-ciri umum :
  • Organisme uniseluler (bersel tunggal)
  • Eukariotik (memiliki membran nukleus)
  • Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
  • Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
  • Hidup bebas, saprofit atau parasit
  • Dapat membentuk kista untuk bertahan hidup
  • Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela[3]
Ciri-ciri protozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen, memili membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Perkembangbiakan bakteri dan amuba Perkembangbiakan amuba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan membela diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan secara setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing=masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang masing=masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula. Pada amuba bila keadan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka amuba akan membentuk kista. Di dalamkista amuba dapat membelah menjadi amuba-amuba baru yang lebih kecil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan amuba-amuba baru tadi dapat keluar. Selanjutnya amuba ini akan tumbuh setelah sampai pada ukuran tertentu dia akan membelah diri seperti semula.
MORFOLOGI
Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil. Vakuola dapat berperan sebagai pompa untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur tekanan osmosis. Jumlah dan letak vakuola kontraktil berbeda pada setiap spesies. Protozoa dapat berada dalam bentuk vegetatif (trophozoite), atau bentuk istirahat yang disebut kista. Protozoa pada keadaan yang tidak menguntungkan dapat membentuk kista untuk mempertahankan hidupnya. Saat kista berada pada keadaan yang menguntungkan, maka akan berkecambah menjadi sel vegetatifnya. Protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan tidak mengandung selulosa atau khitin seperti pada jamur dan algae. Kebanyakan protozoa mempunyai bentuk spesifik, yang ditandai dengan fleksibilitas ektoplasma yang ada dalam membran sel. Beberapa jenis protozoa seperti Foraminifera mempunyai kerangka luar sangat keras yang tersusun dari Si dan Ca. Beberapa protozoa seperti Difflugia, dapat mengikat partikel mineral untuk membentuk kerangka luar yang keras. Radiolariandan Heliozoan dapat menghasilkan skeleton. Kerangka luar yang keras ini sering ditemukan dalam bentuk fosil. Kerangka luarForaminifera tersusun dari CaO2 sehingga koloninya dalam waktu jutaan tahun dapat membentuk batuan kapur. Protozoa merupakan sel tunggal, yang dapat bergerak secara khas menggunakan pseudopodia (kaki palsu), flagela atau silia, namun ada yang tidak dapat bergerak aktif. Berdasarkan alat gerak yang dipunyai dan mekanisme gerakan inilah protozoa dikelompokkan ke dalam 4 kelas. Protozoa yang bergerak secara amoeboid dikelompokkan ke dalam Sarcodina, yang bergerak dengan flagela dimasukkan ke dalam Mastigophora, yang bergerak dengan silia dikelompokkan ke dalam Ciliophora, dan yang tidak dapat bergerak serat merupakan parasit hewan maupun manusia dikelompokkan ke dalam Sporozoa. Mulai tahun 1980, oleh Commitee on Systematics and Evolution of the Society of Protozoologist, mengklasifikasikan protozoa menjadi 7 kelas baru, yaituSarcomastigophoraCiliophoraAcetosporaApicomplexaMicrosporaMyxospora, dan Labyrinthomorpha. Pada klasifikasi yang baru ini, Sarcodina dan Mastigophora digabung menjadi satu kelompok Sarcomastigophora, dan Sporozoa karena anggotanya sangat beragam, maka dipecah menjadi lima kelas. Contoh protozoa yang termasuk Sarcomastigophora adalah genera Monosiga,BodoLeishmaniaTrypanosomaGiardiaOpalinaAmoebaEntamoeba, dan Difflugia. Anggota kelompok Ciliophora antara lain genera DidiniumTetrahymenaParamaecium, dan Stentor. Contoh protozoa kelompok Acetospora adalah genera ParamyxaApicomplexa beranggotakan genera EimeriaToxoplasmaBabesiaTheileria. GeneraMetchnikovella termasuk kelompok Microspora. Genera Myxidium dan Kudoa adalah contoh anggota kelompok Myxospora.
KLASIFIKASI
Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat gerak:
Rhizopoda (Sarcodina),alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu) Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia.Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba.Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme lain (hidup bebas), contohnya Ameoba proteus, Foraminifera, Arcella, Radiolaria.Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, contohnya Entamoeba histolityca, Entamoeba coli.[4]
  • Amoeba proteus memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil.
  • Entamoeba histolityca menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri basiler yang disebabkan Shigella dysentriae)
  • Entamoeba gingivalis menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut radang gusi (Gingivitis)
  • Foraminifera sp. fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina.
  • Radiolaria sp. endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan untuk bahan penggosok.
Flagellata (Mastigophora),alat geraknya berupa flagel (bulu cambuk).Bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan.Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
Fitoflagellata Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat berfotosintesis. Contohnya : Euglena viridis, Noctiluca milliaris, Volvox globator.Zooflagellata.[4]
Flagellata heterotrofik (Tidak berkloroplas).Contohnya : Trypanosoma gambiens, Leishmania Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara protozoadengan ganggang) - Volvax globator (makhluh hidup peralihah antara protozoa dengan ganggang) - Noctiluca millaris(hidup di laut dan dapat mengeluarkan cahaya bila terkena rangsangan mekanik)
Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense. Menyebabkan penyakit tidur di Afrika dengan vektor (pembawa) Þ lalat Tsetse (Glossina sp.) Trypanosoma gambiense vektornya Glossina palpalis Þ tsetse sungai Trypanosoma rhodeslense vektornya Glossina morsitans Þ tsetse semak - Trypanosoma cruzl Þ penyakit chagas - Trypanosoma evansi Þ penyakit surra, pada hewan ternak(sapi). - Leishmaniadonovani Þ penyakit kalanzar - Trichomonas vaginalis Þ penyakit keputihan
Ciliata (Ciliophora),alat gerak berupa silia (rambut getar). Anggota Ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel.Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun di air tawar. Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella, Balantidium coli .[4]
  • Paramaecium caudatum Þ disebut binatang sandal, yang memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengatur kesetimbangan tekanan osmosis (osmoregulator).
Memiliki dua jenis inti Þ Makronukleus dan Mikronukleus (inti reproduktif). Cara reproduksi, aseksual Þ membelah diri, seksual Þ konyugasi.
Sporozoa,adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak hewan ini dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni.Marga yang berhubungan dengan kesehatan manusia Þ Toxopinsma dan Plasmodium.. Tidak memiliki alat gerak khusus, menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara perkembang biakannya. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang.Hidupnya parasit pada manusia dan hewan.Contoh : Plasmodium falciparumPlasmodium malariae,Plasmodium vivax. Gregarina.[4]
Jenis-jenisnya antara lain: